Episode 'Meninggal Dunia dengan Indah' waktu Sholat Jum'at

Tidak semua orang dengan topik kematian, apalagi bacanya pagi-pagi gini. Tapi kalo gimana kalau topiknya 'Meninggal dunia dengan Indah', tentu semua orang ingin mengalaminya.
Kita tahu bahwa kita tidak bisa menebak tentang saat kematian. Yes, kematian memang adalah bukti adanya Allah SWT, bukti bahwa usia/hidup kita sudah ada yang mengatur. Kemarin, ada berita siswa menabrakkan dirinya ke kereta api yang sedang berjalan di Stasiun Gubeng Surabaya, hampir semua orang sudah mengira bahwa siswa tersebut pasti akan tewas (karena tertabrak kereta), tapi ternyata takdir Allah lain. Mungkin takdirnya kira-kira begini : "Siswa ini XXX, tanggal sekian mencoba bunuh diri, tapi tidak sampai tewas".

Maaf, saya hanya ingin menekankan kembali bahwa hidup kita bergantung dari takdir. Kekayaan, jodoh, usia/kematian adalah satu contoh adanya takdir Allah.

Ini salahsatu contoh Meninggal Dunia dengan Indah, yaitu KH. Misbah Sadat, Pengasuh Ponpes Darut Tauhid Surabaya. Berikut adalah kronologinya

KH Misbah Sadat meninggal dunia di Masjid UNAIR

*MENINGGAL DUNIA dengan INDAH*

  • Hari Jum'at 13 Mei 2016, telah wafat *KH Misbah Sadat* _Pengasuh PonPes Darut Tauhid_ Surabaya. Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa beliau. 

  • Beliau sedang menyampaikan Khutbah Jum'at di Masjid UNAIR Surabaya.
  • Isi khutbahnya membahas tentang kematian.
  • Beliau sampaikan : "Kematian itu terjadi bukan karena sakit, kecelakaan, atau yang lain, tapi karena takdir"
 

  • Ketika akan sampai pada khutbah kedua, beliau jatuh terduduk dan terdiam.
  • Waktu itu ada dokter yang menjadi makmum.
  • Ketika diperiksa nadinya, dokter itu bilang Kyai sudah tidak ada (meninggal dunia).
  • Namun, tiba-tiba tak lama kemudian beliau membuka matanya, dan berdiri pelan minta melanjutkan khutbah kedua.
  • Setelah khutbah selesai, dilanjutkan Sholat Jum'at dengan Imam pengganti, beliaupun ikut sholat sebagai makmum.
  • Pada waktu sujud, beliau tidak bangun lagi.
  • Setelah selesai sholat, dokter memeriksanya lagi, dan beliau dinyatakan meninggal dunia
  • Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun*.
Begitulah Begitu indahnya episode terakhir kehidupan beliau.
Bagaimana dengan akhir hidup kita kelak?
Semoga kita meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Aamiin.

Allah istimewakan kedua orang tua yang mengasuh, mendidik, dan menafkahi anaknya dengan penuh kasih sayang. Mereka bimbing anaknya menuju jalan yang diridhai Allah, sampai usia anak dewasa. Orang tua seperti inilah yang segala permintaan dan permohonannya dikabulkan.

0 comments: